Terus tumbuh, jangan pernah rubuh
Tumbuh, teruslah tumbuh
Jangan pernah rubuh
Ini memang sebuah teluh
Terbuat dari ketamakan
berwujud peluh
Tapi teruslah tumbuh
Selalulah berbuat rusuh
Walau hati dan otak sudah melepuh
Teruslah berlayar dan mengayuh
Jangan pernah rubuh, apalagi runtuh
Teruslah berjalan yang jauh
Rasakan lelah bercampur asa bergemuruh
Jangan mau dianggap separuh
Jangan mau selamanya jadi buruh!
Walau perut semakin sering mengaduh
Kita manusia, kita utuh
Kita tak boleh lirih, apalagi runtuh
Bahkan saat kita jadi rapuh oleh jenuh
Atau pernah hampir duduk bersimpuh.
Tumbuh, teruslah tumbuh
Jangan rubuh, runtuh apalagi luruh.
Mari mengeluh
dengan gaduh!
Tumbuh, teruslah tumbuh
Jangan pernah rubuh
Ini memang sebuah teluh
Terbuat dari ketamakan
berwujud peluh
Tapi teruslah tumbuh
Selalulah berbuat rusuh
Walau hati dan otak sudah melepuh
Teruslah berlayar dan mengayuh
Jangan pernah rubuh, apalagi runtuh
Teruslah berjalan yang jauh
Rasakan lelah bercampur asa bergemuruh
Jangan mau dianggap separuh
Jangan mau selamanya jadi buruh!
Walau perut semakin sering mengaduh
Kita manusia, kita utuh
Kita tak boleh lirih, apalagi runtuh
Bahkan saat kita jadi rapuh oleh jenuh
Atau pernah hampir duduk bersimpuh.
Tumbuh, teruslah tumbuh
Jangan rubuh, runtuh apalagi luruh.
Mari mengeluh
dengan gaduh!
-Vanilla Vain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar